Tahun 2010 sudah kita lalui dan kini kita tiba di penghujungnya. Tinggal beberapa waktu lagi kita akan melewatinya. Perlu untuk kita merenungkan kembali segala sesuatu yang telah kita alami, lakukan, dan rencanakan. Apakah hari-hari kita lebih banyak diisi dengan hal-hal yang merusak atau dengan perkara-perkara yang positif dan membangun. Seorang sahabat mengirimkan SMS yang isinya kira-kira mengingatkan kepada saya akan pentingnya melakukan perenungan tentang apa saja yang telah mengisi-hari-hari hidup kita selama ini.
Beberapa waktu yang lalu seorang saudara datang ke saya untuk memintakan pertolongan sehubungan dengan masalah yang sedang dia alami. Melihat kedatangannya dengan masalah yang begitu berat, saya merasa tidak sanggup untuk menolongnya. Ketidak sanggupan saya untuk menolongnya adalah karena di masa yang lalu dia telah mencorengkan hal-hal yang buruk. Salah satu hal yang dia butuhkan adalah pekerjaan. Masalahnya adalah bahwa beberapa kolega sudah kehilangan kepercayaan karena setelah saudara tersebut diterima bekerja di perusahaan mereka, saudara ini kemudian meninggalkan tempat kerjanya dengan cara yang tidak terpuji. Lalu apa yang harus saya lakukan untuk menolongnya? Untuk itu saya mengatakan kepada saudara tersebut agar datang kepada Tuhan memintakan hikmat.
Ketika saya sedang merenungkan segala hal yang telah ditorehkannya dimasa lalu, saya teringat dengan waktu dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, ada tiga jenis waktu yang paling umum, yaitu : Presence tense, Past tense, dan Future tense. Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, dapat diartikan : “waktu sekarang, waktu lampau dan waktu masa datang.” Dalam dunia Tiongkok kuno ada filosofi yang bunyinya kira-kira demikian: “Waktu sekarang akan menjadi waktu lampau, dan waktu di masa depan akan menjadi waktu sekarang.” Apa pelajaran yang dapat kita petik dari waktu yang kita lalui?
Pemazmur berkata : “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” (Mazmur 90:12). Pemazmur meyadari betapa pentingnya hari-hari dalam hidup kita di dunia ini. Hari-hari yang kita jalani di tengah dunia ini adalah hari-hari yang erat hubungannya dengan ketiga waktu yang telah saya ungkapkan di atas. Sekarang coba kita mengingat kembali hari-hari yang ada dalam seminggu, ada tujuh hari, dan setiap hari terdiri dari 24 jam. Pernahkah hari yang kita jalani selalu sama, dengan pengalaman yang sama? Tidak bukan? Ada masa-masa senang, ada masa-masa sedih. Ada keberhasilan, dan ada juga kegagalan.
Kembali kepada tiga waktu yang saya ungkapkan di atas. Apakah pelajaran yang dapat kita petik dari ketiganya?
- Waktu lampau adalah masa yang Tuhan berikan usebagai satu ingatan bagi kita, tetapi kita tidak bisa menghidupinya lagi dengan kualitas dan posri yang sama.
- Waktu sekarang adalah waktu di mana kita mengalaminya, bergelut dengan segala kejadian di dalammnya. Waktu sekarang akan menorehkan kisah-kisah yang akan mengisi masa lalukita. Oleh karenanya, marilah kita mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang bermanfaat di masa kini.
- Waktu yang akan datang, adalah waktu yang belum kita jalani, tetapi pasti akan kita capai. Sama seperti berputarnya waktu selalu mengarah ke depan, demikian pula hidup kita sedang mengarah ke depan. Permasalahannya adalah adakah kita sebagai ciptaan TUHAN yang diberikan pemikiran dan hati nurani sudah merencanakan mau jadi apa kita ini di waktu yang akan datang?
Masa depan, yaitu tahun 2011 yang akan datang dan sebentar lagi kita jalani tidak dapat kita prediksi. Apakah akan lebih baik atau lebih buruk keadaannya. Namun yang pasti bahwa bersama dengan TUHAN, apa pun keadaan tahun 2011 akan dapat kita lalui dengan baik.
TUHAN YESUS memberkati.