Kamis, 06 Januari 2011

Belajar Memahami Orang Lain Di Jalan Raya

Memahami orang lain adalah satu proses yang membutuhkan usaha keras. Memahami orang lain merupakan bagian penting untuk bersosialisasi dengan orang lain di sekitar kita. Coba kita mengingat kembali beberapa
peristiwa yang pernah terjadi di sekitar kita. Berapa banyak perselisihan yang terjadi antara kita dengan lingkungan yang masih baru bagi kita oleh karena kita tidak memahami adat istiadat lingkungan di mana kita berada?

Pagi ini sekitar jam 11.00 WIB, saya sedang mengendarai motor Bajaj Pulsar 180 dtsi-ku dari arah Monas ke  Kebun Sirih Jakarta Pusat. Begitu saya memasuki Jalan Kebun Sirih, kira-kira 30 meter di depan seorang pengendara motor tiger kelihatan sedang kebingungan apakah mau lurus atau belok kanan. Melihat gelagat orang tersebut, saya membunyikan klakson untuk mengingatkan pengendara tersebut. Tiba-tiba, pengendara tersebut belok kanan, dan kemudian menghidupkan lampu sein kanan. Melihat tindakannya yang sembarangan tersebut, saya berusaha mengerem motorku serta membunyikan klakson.Ini adalah satu contoh kasus yang saya alami.

Hal ini mengingatkan saya dengan berbagai kecelakaan yang sering saya lihat dengan mata kepala sendiri selama berkendara di jalan. Kebanyakan pengendara motor dan mobil yang saya jumpai di jalan raya tidak mau memahami orang lain. Khususnya di jalan raya di JaBoDeTaBek, di Lampung, di Palembang, Lubuk Linggau, di Malang, dan di Surabaya. Hal ini sangat berbeda dengan perilaku pengendara yang saya temukan di kota Medan selama lima tahun (tahun 1991-1996). Di kota ini, perilaku pengendara kendaraan bermotor lebih sopan dan teratur.

Dari Tahun 1996, saya tinggal di sekitar JaBoDeTaBek. Sejak tahun itu saya  mengamati  perilaku berkendara di daerah-daerah ini cukup memprihatinkan. Setiap hari peristiwa kecelakaan bermotor menghiasi berita-berita di media cetak dan elektronik. Menurut saya, hal seperti ini tidak perlu harus terjadi apabila setiap pengendara bermotor belajar memahami pengendara lainnya. Dari pengalaman berkendara dari tahun 1994 sampai hari ini, saya menemukan beberapa nilai penting dari memahami orang lain di jalan raya; a.l.:
  1. Memahami orang lain adalah satu usaha yang berkelanjutan.
  2.  Memahami orang lain menolong kita untuk menganalisa tindakan pengendara lain dan menghidarkan kita dari kecelakaan di jalan raya.
  3. Lebih baik memahami orang lain dari pada mengharapkan orang lain memahami kita.
  4. Jangan berharap agar orang lain memahami kita, karena pengendara adalah manusia biasa yang tidak terlepas dari kelemahan dan kekhilapan.
  5. Memahami orang lain menuntut satu syarat mutlak, yaitu jadilah seorang yang waspada. Coba perhatikan dua kutipan berikut ini 
    • Ulangan  4:9  Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu..."  
    • 1 Petrus 1:13  Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. 
 Ada satu slogan yang sering saya temukan di jalan raya: "hati-hatilah, keluarga Anda menanti Anda di rumah."  Jika Anda menyayangi keluarga Anda, belajarlah memahami orang lain ketika Anda sedang berkendara di jalan Raya. 

Semoga tulisan ini bermanfaat dan TUHAN YESUS memberkati Anda!



Tidak ada komentar: