Rabu, 26 Januari 2011

Mengerem Tanpa Harus Slip

Saya ingin membagikan pengalaman selama berkendara dengan menggunakan motor Bajaj Pulsar 180 dtsi. Menurut pengalaman saya, mengerem laju motor pulsar bukanlah satu hal yang menakutkan. Namun bukan berarti dapat disepelekan begitu saja. Saya sudah mengendarai Motor Bajaj Pulsar 180 dts-i dengan plat no Polisi B 6108 FML  dari bulan September 2007 sampai hari ini. 

Pertama sekali mengendarai motor ini, saya menggunakan ban asli bawaannya. Ban ini saya gunakan selama dua tahun untuk menjelajahi jalur Jakarta - Puncak, Jakarta - Serang, dan Jakarta - Bekasi. Kondisi medan  jalan yang saya pernah lewati adalah jalan aspal hotmix, aspal kasar, beton, lumpur dan tanah. Selama dua tahun itu, saya tidak pernah mengalami slip atau terjatuh setelah mengadakan pengereman. Perlu saya beritahukan bahwa saya bukanlah orang yang suka dengan kecepatan rendah (bukan untuk menyombongkan diri). Rata-rata kecepatan saya berkendara adalah minimal 70 km/jam. 


Setelah ban asli dengan branded MRF ini botak, saya beralih ke ban tubles keluaran pabrikan Swallow dengan ukuran 110/90/17. Ban ini saya pergunakan melintasi dari Jakarta Palembang, Lubuk Linggau, sampai ke Sidikalang. Kelebihan ban ini adalah enak dipakai untuk menikung, dan kelemahannya adalah mudah ditembus kerikil tajam, tidak cocok di jalan basah. Dengan ban ini pun saya tidak mengalami masalah yang fatal dalam mengerem, kecuali hanya sekali, yaitu ketika sedang mengadakan perjalanan dari Harapan Indah bekasi menuju Tambun. Dalam perjalanan ini secara mendadak mobil yang sedang meluncur di sebelah kanan saya membanting setir ke arah saya. untuk menghindari tabrakan, saya banting setir ke kiri. Alhasil saya terpeleset oleh karena asplanya mengandung pasir. Tetapi saya patut bersyukur karena pertolongan TUHAN dan peralatan berkendara yang kami gunakan cukup aman.  Ban ini saya gunakan selama setengah tahun. 

Ban ketiga saya mencoba menggunakan ban tubles dengan brand Corsa dengan ukuran 110/90/17. Kelebihan ban ini adalah enak dipakai untuk menikung, dan kelemahannya belum menemukan kelemahan yang cukup berarti sampai hari in, kecuali tembus kalai berbenturan dengan paku atau kanak staples.  

Apakah teknik yang saya pakai sehingga tidak sampai slip? Langkah-langkah agar tidak slip saat mengerem adalah :
  1. Selalu waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi saat berkendara.
  2. Perhatikan permukaan jalan yang Anda sedang akan melintasinya. Hati-hati dengan permukaan jalan yang berpasir atau ada pecahan benda lain, atau permukaan jalan yang kasar dan berlubang..
  3. Jangan sembarangan menyalib, perhatikan unsur keamanan. Pengereman mendadak membahayakan diri Anda dan pengendara lainnya. kemungkinan slip sangat besar.
  4. Ingat! Jangan pernah menggunakan kanvas rem yang sudah tipis atau tinggal plat besinya saja. Jadi perhatikan ketebalan permukaan kanvar rem.
  5.  Perhitungkan perbandingan tekanan pengereman ban belakang dan pengereman ban
    depan. Untuk kondisi jalan berpasir usahakan jangan sampai ban mengunci, tetapi ban masih bisa berjalan dengan perlahan. Hal ini perlu diperhatikan, karena saat ban mengunci bukan berarti bahwa motor sudah berhenti saat itu juga. Tidak. Ingatlah bahwa ada gaya gerak ke depan dari motor yang masih tersisa. Kalau ban sempat mengunci, secara otomatis akan terjadi pergesekan dengan pasir dan siap-siaplah  untuk jatuh.
  6. Usahakan untuk mengerem dengan posisi kendaraan tegak lurus.
  7. Jangan lipa menyerahkan diri kepada TUHAN.
Selamat mencoba, semoga tulisan ini bermanfaat.

Tidak ada komentar: