Markus 5: 21-34
Pendahuluan:Hidup dan kehidupan kita di dalam rentangan waktu di bumi ini merupakan sesuatu yang :
- Bersifat real karena hidup manusia itu adalah nyata, dapat dilihat prosesnya, dan dirasakan suasanya,
- Tetapi hidup manusia itu juga merupakan satu mistery karena tidak seorang pun yang tahu dengan pasti dia harus lahir di keluarga mana, dibelahan bumi mana, dalam strata sosial yang seperti apa, bahkan tidak seorang pun tahu dengan pasti apa yang akan terjadi .
“Bagaimana ini dapat terjadi? Bagaimana mungkin Tuhan membiarkan putri kami yang cantik, Melissa, diambil dari keluarga kami dalam kecelakaan mobil pada usia 17 tahun? Dan bukan kami saja. Sahabat kami, Steve dan Robyn, juga kehilangan putrinya Lindsay—sahabat Melissa—9 bulan sebelumnya. Dan bagaimana dengan Richard dan Leah yang putranya Jon, teman Melissa juga, terbaring dalam sebuah makam yang berjarak 45 meter dari makam Lindsay dan Melissa?"Kematian merupakan salah satu bentuk persoalan yang sulit untuk kita mengerti. Artinya masih banyak bentuk persoalan hidup lainnya yang mungkin dapat merampas kepercayaan kita kepada Allah dan alasan kita untuk hidup. Untuk itu, saya mengajak Bapak/ibu/saudara/saudari sekaliannya untuk membaca kitab Markus 5: 21-40
Bagaimana mungkin Allah mengizinkan ketiga remaja kristiani ini meninggal secara berturut-turut dalam waktu 16 bulan? Dan bagaimana kami dapat tetap memercayai-Nya?
21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." 24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. “25. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.” 27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya 28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.“ 29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" 31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" 32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. 33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. 34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" 35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" 36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" 37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. 38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. 39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" 40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.Dari nats yang sudah kita baca tadi terdapat dua sesi Cerita yang menarik untuk kita bahas. Tetapi dari hasil penelusuran saya akan nats-nats tersebut, saya meringkasnya menjadi satu kalimat pendek:
Setiap orang Percaya dapat mengalami pertolongan dari TUHAN YESUS
Bagaimanakah setiap orang Percaya dapat mengalami pertolongan dari TUHAN YESUS?
Syarat-syarat Bagaimanakah setiap orang Percaya dapat mengalami pertolongan dari TUHAN YESUS
Rendahkan Diri dan Hati, Serta akuilah bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan Keluar atas masalahmu
Hal tersulit bagi seorang pemimpin sekelas Yairus adalah merendahkan diri dan hati. Ayat 21b-24a menyatakanan (Sedang Ia berada di tepi danau, 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." 24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu). Perhatikanlah “tersungkurlah ia di depan kaki-Nya (kaki Yesus). Tindakan Yairus ini memiliki makna yang sangat dalam. Yairus mengakui otoritas Yesus jauh lebih tinggi darinya. Sekali pun banyak pemuka agama Yahudi pada masa itu tidak mengaku Yesus, tetapi Yairus memberikan sikap yang berbeda.
Sebagai seorang pemimpin rumah ibadat Yahudi, Yairus mengetahui bahwa hanya kepada Tuhan saja seorang Yahudi menyembah sesuai dengan hukum taurat. Lalu mengapa Yairus menyembah kepada Yesus? Tindakan Yairus ini sekaligus mengajarkan kepada kita bahwa dia (Yairus) mengenal Yesus lebih dari sekedar manusia biasa. Dia mengenal Yesus lebih dari pada petinggi agama Yahudi lainnya. Yairus juga mengakui bahwa hanya Yesus saja yang dapat menyelesaikan masalahnya. Adakah Anda telah mengenal Yesus secara pribadi? Adakah Anda telah menjadikannya sebagai satu-satunya yang berkuasa atas hidupmu? Saudara, pengenalan yang benar kepada TUHAN Yesus akan menolong kita untuk menghormati-Nya lebih dari segala sesuatu yang kita punya. Pengenalan itu juga yang akan menolong untuk bertindak benar ketika situasi hidup tidak memungkinkan untuk kita bertindak benar. Marilah tinggikan Yesus sebagai Tuan yang berkuasa atas seluruh hidup kita.
Jangan Menyerah Untuk tetap berharap Pada-Nya
Yang menarik dari perikop ini adalah :
- Anak Yairus yang berusia 12 tahun sakit hampir mati (Sedang Ia berada di tepi danau, 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.“ Mark 5: 21b-23), dan
- Perempuan yang pendarahan 12 tahun (“25. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.” Mark 5: 25-26).
- Kedua orang ini berada dalam masalah yang sangat kritis. Ketika mereka berjumpa dengan Tuhan Yesus, Markus mencatat “pada saat yang sama banyak orang datang kepada Yesus dengan berbagai keluhannya masing-masing.” Perhatikanlah ayat 21 dan 24b “21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. 24b.Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.” (dalam terjemahan yang lain disebutkan bahwa orang-orang datang kepada Yesus dengan kepentingannya masing-masing).
- Sungguh keadaan yang mustahil bukan? Namun Yairus dan perempuan itu tidak patah harap. Mereka menaruh pengharapannya kepada Yesus .
- Yairus seorang terhormat dan perempuan yang pendarahan seorang yang hina, keduanya mendapat perhatian yang sama dari Tuhan Yesus.
- Dalam kedua cerita ini Markus menuliskan fakta
- Jairus kepala rumah ibadat Yahudi dapat menemui Yesus dengan mudah, tetapi anak perempuannya malah meninggal.
- Setelah 12 tahun Perempuan itu mencari kesembuhan kemana-mana hingga habis segala yang dia punya, ditambah lagi tradisi taurat yang tidak memperbolehkannya untuk bersinggungan dengan orang-orang di sekitarnya, harusnya membuat dia mati dalam keputus-asaan. Tapi 6. Perhatikanlah ayat 27-29 dan 35-40: 7. Apakah Yang membuat Yairus dan perempuan itu tidak menyerah dengan situasi yang sulit itu?
8. Markus menyatakan kepada kita bahwa perempuan itu sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, dan Yairus mendengarkan langsung dari Yesus : : "Jangan takut, percaya saja!" . 9. Pada kesempatan ini saya mau mengatakan kepada sidang jemaat Tuhan di tempat ini, entah saudara mendengar perihal Yesus dari perkataan orang, atau saudara mendapat penegasan langsung dari Yesus, apa pun keadaan yang sedang engkau hadapi “percayalah bahwa Yesus pasti akan menolong sesuai dengan cara dan waktu-Nya.” 10. Ketika keadaan semakin tidak bersahabat, janganlah mundur dari Tuhan. Maju dan kobarkanlah semangat iman-mu. Mari kita berkata kepada tubuh, jiwa dan roh kita: “Tuhan aku tetap percaya kepada janji-Mu.”
Kalau saudara masih ragu, saya mengajak saudara untuk menlihat Markus 9 :23 yang mengatakan “bagi orang percaya tidak ada yang mustahil.” dan Luk as 1:37 “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Ijinkan Tuhan Bekerja Secara Tuntas Untuk Menolongmu
Kehadiran Yesus di tengah umat manusia bukan hanya untuk memberikan janji-janji kosong. Pada Waktu IA menyatakan janji-Nya untuk menolong umat yang berharap penuh kepada-Nya, Ia pasti menolong dengan tuntas. Perhatikanlah fakta-fakta yang Markus berikan di dalam nats tadi :
Pada waktu Yairus datang dan tersungkur di depan kaki Yesus, Markus menuliskan Yesus mengikuti Yairus, kemudian Markus menunjukkan bahwa perjalanan menuju ke rumah Yairus tidaklah mudah. Banyak orang berdesak-desakan di sekeling Yesus, dan akhirnya anak perempuannya yang berusia 12 Tahun itu meninggal.
Apakah orang banyak dapat menghalangi langkah Yesus? Tidak...! Apakah kematian sang putri menghalangi Tuhan Yesus untuk menolong Yairus. Tidak...!
- Ketika penyakit perempuan itu sudah hilang, Yesus tidak cukup puas hanya menyembuhkan masalah fisik perempuan itu. Karena Yesus tahu bahwa pada hakikatnya perempuan itu masih mengalami masalah yang jauh lebih besar dari sekedar penyakit fisik.
- Pendarahan yang di deritanya itu memberikan dampak lain kepadanya. Tadi saya sudah membahas bahwa Perempuan itu hidup di tengah masyarakat yang berpegang teguh kepada hukum taurat. Pada zaman itu, apabila seorang wanita mengalami penyakit seperti ini, maka ia disebut sebagai seorang yang najis. Sehingga ia harus hidup terpisah dari orang-orang di sekitarnya.
- Bahkan apa pun yang bersinggungan dengannya juga disebut najis. Hal ini dapat kita temukan dalam tulisan Musa di Keluaran 15: 25 – 30. Dan apabila orang itu sudah berhenti dari penyakit pendarahan yang di deritanya ia harus membeli dua ekor burung tekukur untuk di sembelih sebagai korban pentahirannya.
- Kitab Markus 5: 26 menegaskan keadaan wanita ini setelah 12 tahun menderita pendarahan ia sudah menghabiskan segala sesuatu yang ia punya. Dan selama itu pula ia harus menerima cap sebagai seorang “NAJIS”. Artinya bahwa wanita itu bisa jadi mengalami kepahitan dengan orang-orang di sekitarnya. Bisa jadi cap itu sudah susah lepas dari dirinya dalam pandangan orang-orang. Karena itu Markus melanjutkan kisah perempuan ini sbb: Markus 5: 30-34 berbunyi:
- “30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" 31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" 32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. 33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. 34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
- Sekali lagi perhatikan Markus 5: 34 “Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Kalau kita kembali kepada tradisi Taurat, para imam Yahudi mendapatkan otoritas untuk memutuskan apakah status seseorang itu sudah tahir atau belum. Markus mengingatkan bahwa otoritas Yesus jauh lebih tinggi daripada otoritas imam-imam Yahudi. Yesus berkuasa untuk memulihkan keadaan tubuh fisik seseorang, dan Ia pun juga berkuasa untuk menyelesaikan hubungan yang retak kepada sesama dan kepada BAPA. Yesus adalah Tuhan yang kepada-Nya para imam Yahudi turut sujud untuk menyembah-Nya.
Pada kesempatan itu Tuhan Yesus memulihkan status wanita itu sebagai orang yang sudah tahir. Yesus mengatakan di ayat 34 "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" di depan banyak saksi.
Hari ini, kita melihat bahwa Yesus tidak memandang strata sosial seseorang. Siapa pun yang hari ini mendengarkan berita ini, Percayalah bahwa Yesus Kristus tetap sama baik kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya. Karena itu :- Rendahkan Diri dan Hati, Serta akuilah bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan Keluar atas masalahmu,
- Jangan Menyerah Untuk tetap berharap Pada-Nya
- Ijinkan Tuhan Bekerja Secara Tuntas Untuk Menolongmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar