Rabu, 23 April 2008

Memimpin Dengan Kuasa Kasih

Yoh 15: 12; 13: 35"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku mengasihi kamu. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Kasih adalah ajaran inti yang diberitakan oleh Alkitab kepada setiap orang. Kasih itu adalah berasal dari Allah, dan Allah itu adalah kasih adanya. Kasih Allah telah dinyatakan kepada kita umat manusia, dan Ia berkehendak agar kita membagikan kasih itu kepada semua orang. Ada satu lagu yang liriknya berbunyi demikian : "Kasih tak sekedar kata-kata semata, Ia nyata dalam perbuatan sehari-hari, oh... oh, Kasih lebih dari s'gala ilmu dan harta, ia menolong mereka yang lemah dan tak berdaya..." lirik lagu ini sepertinya didasarkan pada perkataan Yesus di atas.

Pada suatu hari minggu, saya mengikuti satu ibadah yang diselengarakan khusus untuk orang-orang muda. Seperti biasanya dalam ibadah-ibadah raya pada umumnya, setelah selesai acara menaikkan puji-pujian kepada Tuhan, kemudian ibadah itu diisi dengan sesi pemberitaan firman Tuhan. Namun pada sesi kali ini lain dari biasanya. Kali ini tidak ada mimbar yang biasanya dipakai oleh hamba Tuhan untuk berkhotbah. Mimbar itu digantikan oleh sebuah meja yang tinggi. Tiba-tiba pemimpin ibadah tersebut mengatakan: "Kita akan mendengar kesaksian dari ibu Louisa, seorang penyandang cacat. Namun keadaan tubuhnya yang cacat tidak menghalanginya untuk tetap eksis dalam menjalani hidupnya." Setelah itu, ibu Louisa digendong oleh mamahnya ke atas meja. Ia sangat pendek, tingginya hanya sekitar 70 cm, dan kakinya cacat. Melihat kondisi tubuhnya yang sangat terbatas dan lemah, kebanyakan orang akan menyimpulkan bahwa ia pasti payah dalam menjalani kehidupannya. Namun dari penuturan dan dari penjelasan- penjelasannya seputar kisah hidupnya yang dikemas dalam bentuk film, ibu ini ternyata dapat menjalani kehidupan yang normal. Ia dapat berkarier dengan baik, menjadi isteri dan ibu yang baik.
Pertanyaanya adalah apa yang dapat membuatnya dapat hidup sebagaimana layaknya manusia normal? Dari hasil penjelasan ibu ini, saya menemukan bahwa kasih yang nyata dalam tindakan yang diberikan oleh ibu dan suaminya memampukannya untuk melakukan segala hal yang positif sebagaimana layaknya manusia normal.

Tidak ada komentar: