Blog ini berisi artikel tentang Pengalamanku berkendara dengan pulsar 180 dtsi, juga dengan motor lain Kesehatan,dan hal praktis di sekitar kita
Senin, 09 Juni 2008
Cerita Perjalanan Hari Ini
Hari ini tanggal 9 Juni 2008, jam 15.30 WIB saya berangkat ke Depok untuk menjumpai Bapak Mulyanto dan mengambil foto-foto Wisuda STTE 29 Mei 2008. Perjalanan ke Depok tidak ada masalah. Sepanjang jalan sangat menyenangkan. Pada jam 16.30 WIB saya tiba di Depok Mall. Karena jam untuk bertemu masih sekitar dua setengah jam lagi, waktu yang masih sisa saya gunakan untuk istirahat di atas motor alias tidur.
Sekitar jam 18.00 saya pun terbangun, dan kemudian saya masuk ke dalam mall untuk repress. Tidak berapa lama saya ada di dalam Mall dan sebuah jaket menarik perhatian saya dan kemudian saya beli. Setelah itu, saya kembali ke motor dan membaca buku "Rahasia pernikahan Kristen." Puji TUHAN, akhirnya pak Mulyanto dan keluarga datang juga. Kemudian beliau memberikan foto-foto tersebut, dan kemudian kami berpisah.
Saya pun melanjutkan perjalanan saya ke Jakarta. Perjalanan kali ini pun terasa masih menyenangkan. Namun ketika saya tiba di Salemba, tepatnya di perapatan lampu merah Salemba dan Raden Saleh, hati seolah merasa ada yang tidak beres.
Pada waktu lampu merah berubah menjadi hijau, saya pun jalan bersama pengguna jalan lainnya. Eeps.... tiba-tiba ada orang menyeberang di depan Optik melawai, tapi bukan di jembatan penyeberangannya, melainkan di jalan raya alias di bawah jembatan penyeberangan. Alhasil ... ciiiitttt......pengendara motor di depan saya tiba-tiba mengerem, dan saya pun turut mengerem dari pada menabrak pengendara di depan saya yang mencoba menghindari tabrakan dengan penyeberang tadi......! Weleh.. weleh... Buta kali ya.... atau tidak pernah belajar apa gunanya jembatan penyeberangan? Memang tepatlah bunyi spanduk yang pernah dibuat oleh Pemda DKI pertengahan tahun 2007 yang isinya "Hanya orang bodoh yang tidak tahu untuk apa jemabtan penyeberangan ini di bagun?" Eeeehhhh ..... di belakang saya dengan gaya pembalab coba menabrak ban belang saya dan jatuh terguling-guling. Waduh...! saya melihat gaya jatuhnya pasti ditabrak sama pengendara lainnya..... sekali lagi... PUJI TUHAN YESUS. Dugaan saya tidak terbukti. Pembalap ini selamat.
Karena merasa kasihan, saya pun berusaha menolongnya. namun setelah saya menolongnya, bapaknya dan tetangganya datang. Bapaknya coba memeras saya untuk minta ganti rugi, tapi karena saya memang tidak salah, saya sempat terpancing dan membentak si bapa, sambil berkata.... "pak, saya tidak bersalah... saya ditabrak anak bapak dari belakang. Kalau saya mau lari bisa saja, tapi saya tidak lakukan karena saya masih punya hati nurani. Kalau bapak minta ganti rugi, bapak tidak punya hak. Kalau saya mau bantu bapak untuk memperbaiki motor anak bapak, itu karena saya mau, kalau pun saya tidak mau bantu bisa saja. bapak tahu itu? Bapak itu pun diam dan akhirnya berkata "terserah kamu saja."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar