Rabu, 10 Juni 2009

ALAT PILIHAN TUHAN !

( 2 Tim 2:1-7 , 14-15)
Saulus lahir kurang lebih empat tahun setelah Yesus. Yesus lahir di Betlehem dan dibesarkan di Nazaret, sementara Paulus lahir di Tarsus dan besar di Yerusalem. Yesus belajar Taurat dari orang tuanya dan pengajar-pengajar di Sinagog. Paulus belajar dari Gamaliel seorang guru besar di sekolah unggulan, yaitu sekolah Hilel. Yesus belajar ilmu pertukangan, dan Paulus belajar ilmu pertendaan.
Sesaat sebelum Saulus memulai pelayanannya, ia kembali ke Tarsus. Dari sudut pandang manusia, Saulus kurang beruntung karena kehilangan kesempatan menjadi saksi mata peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah keselamatan, yaitu pelayanan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus ke Surga. Saulus juga kehilangan kesempatan untuk menyaksikan pencurahan Roh Kudus dan kebangunan rohani pertama yang melahirkan gereja mula-mula. Saulus baru kembali ke Yerusalem ketika gereja sedang bertumbuh dengan sangat pesat. Para pemimpin agama Yahudi yang berada di sekelilingnya serentak meracuninya dengan kebencian terhadap orang-orang percaya. sehingga Saulus yang menonjol di antara teman-teman sebayanya, langsung memimpin penganiayaan terhadap gereja Tuhan. Stefanus, martir Kristen yang pertama, dirajam orang banyak yang dipimpin oleh Saulus. Tidak berhenti sampai sampai di situ, Saulus terus menngejar orang-orang percaya yang lain. Sampai kemudian ketika Saulus dalam perjalanan ke Damsyik dengan membawa surat kuasa dari Imam Besar untuk “mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan” (KPR 9:1), Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya untuk menyelamatkan dan memanggilnya untuk menjadi alat pilihan-Nya (KPR 9:1-19a). Kepada Timotius, Paulus menyaksikan,
- “Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya . . .
- Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia utk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yg paling berdosa.
- Tetapi justru karena itulah aku dikasihani, agar dalam diriku, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal (1 Tim 1:12-17).
Sesungguhnya, Paulus memang contoh yang baik bagi kita semua yang rindu untuk menjadi alat pilihan Tuhan.


Seorang yang mau menjadi alat pilihan
harus mempunyai kesadaran kudus yang berganda:
  1. Sadar betapa najisnya dosa dan betapa kudusnya Allah 
  2. Sadar betapa sedihnya Allah melihat orang berdosa dan betapa baiknya Allah terhadap orang percaya!
Kesadaran yang pertama mendorong seseorang untuk bertobat dengan sungguh-sungguh. Kesadaran kedua mendorong seseorang untuk melayani dengan sungguh-sungguh.
Di Efesus, pada zaman itu, banyak sekali orang yang suka bersilat kata dengan berbagai omongan yang kosong dan tak berguna bahkan hanya menambah kefasikan dan kekacauan. Untuk itulah, Paulus memberi nasihat kepada Timotius: Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai SEORANG PEKERJA YANG TIDAK PERNAH MALU UNTUK MEMBERITAKAN INJIL! (2 Tim 2:14-16). Ttidak sekedar memberi nasihat kepada Timotius, tetapi Paulus telah memberikan teladan melalui hidupnya sendiri sebagai seorang yang hidup untuk memberitakan Injil. Lihat saja berapa banyak kota, pulau dan propinsi yang dia telah taburi dengan Injil:
  • Dalam pelayanan perdana: (pada saat dia berusia 36-42 tahun) di Tarsus
  • Dalam pelayanan bersama Barnabas: (pada saat dia berusia 43-45 tahun) di Antiokhia
  • Dalam perjalanan misi pertama: (pada saat dia berusia 46-48 tahun)
    • Antiokhia Syria, Siprus, Perga, Antiokhia Pisidia, Ikonium, Listra, Derbe, Troas
  • Dalam perjalanan misi kedua: (pada saat dia berusia 49-52 tahun)
    • Antiokhia Syria, Derbe, Listra, ikonium, Antiokhia Pisidia, Troas ; dilanjutkan ke
    • Filipi, Tesalonika, Berea,Athena, Korintus, Kengkrea, Efesus, Kaisarea
  • Dalam perjalanan misi ketiga (pada saat dia berusia 53 – 57 tahun)
    • Antiokhia Syria, Galatia dan Frigia Efesus, Makedonia, Akhaya, Troas, Miletus,
    • Tirus, Ptolemais, Kaisarea.
Zaman sekarang ini, banyak orang Kristen yang semangat sekali berbicara tentang business, hoby, atau politik atau bahkan rumor, tetapi mereka merasa enggan bahkan malu untuk berbicara tentang Injil. Mereka merasa cukup dan puas dengan mendengar atau berbicara tentang Injil pada hari Minggu selama kebaktian. Ada pengerja-pengerja Tuihan yang baru melayani setahun dua tahun sudah merasa seolah-olah gereja bahkan Tuhan berhutang kepada dirinya. Akan tetapi, Paulus, ketika berada di Korintus, menjelang berakhirnya perjalanan misi ketiga, setelah melayani hampir 25 tahun, masih bersaksi kepada jemaat di Roma, “Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar. Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma” (Roma 1:14). Paulus tidak pernah merasa enggan atau malu untuk memberitakan Injil, sebaliknya, Paulus justru merasa malu jika tidak memberitakan Injil karena baginya sama seperti orang yang tidak membayar hutang.
 
Paulus bukan sekedar memberi nasihat, tetapi juga telah memberi teladan bagaimana melayani bagaikan OLAHRAGAWAN YANG PATUH PADA PERATURAN! John Stott mengungkapkan, “Hidup Kirtiani sering disamakan dalam Perjanjian Baru dengan perlombaan, bukan dalam arti bahwa kita harus saling bersaing . . . , melainkan dalam arti yang lain: dalam ketekunan berlatih untuk mendiiplin diri (1 Kor 9:24-27), menyisihkan segala hal yangbisa menjadiperintang (Ibr 12:1,2) dan di sini : dalam hal mematuhi peraturan.”. Mengapa Paulus menekankan kepada Timotius pentingnya mematuhi peraturan bahkan sampai di saat-saat terakhir kehidupannya? Karena salah satu tugas Timotius yang utama di Efesus adalah untuk menghadapi pelayan-pelayan yang palsu, yaitu: mereka yang senang mengajar tetapi ajarannya tidak benar dan mereka yang giat melayani tapi hidupnya tidak benar. Mereka bagaikan olahragawan yang kuat dan trampil tapi selalu didiskulifikasi karena tidak mengikuti peraturan. Dengan kata lain, Paulus sedang mengajarkan kepada Timotius dan setiap hamba Tuhan untuk menjunjung tinggi satu peraturan: Peliharalah ajaran yang benar yang diteguhkan dengan hidup yang benar! Itulah sebabnya Paulus memberi naihat kepada Timotius berulang kali:
  1. Bertekunlah dalam membaca kitab-kitab suci (1 Tim 4:13)
  2. Awasilah dirimu sendiri dan aweasilah ajaranmu (ay 16)
  3. Jadilah pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kau ikuti selama ini (ay. 6)
Akhirnya, Paulus memberi nasihat atau lebih tepat amanat terakhir:
“Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan dating waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akanmengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskankeinginan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (2 Tim 4:1-5).
 
Selanjutnya, Paulus pun tidak sekedar memberi nasihat, tapi memberi teladan bagaimana melayani bagaikan PETANI YANG BEKERJA KERAS. Kenyataan tersebut dibuktikan bukan hanya dari fakta: betapa banyak gereja yang berhasil didirikannya, tapi juga betapa banyak surat yang ditulisnya. Padahal, Perjanjian Baru jelas-jelas menggambarkan Paulus adalah hamba Tuhan yang sangat sibuk, jika bukan yang paling sibuk. Akan tetapi, Paulus jugalah yang menuliskan 13 atau 14 surat dari 27 kitab Perjanjian Baru. Ketika dia mengatakan bahwa petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya, dia tidak sedang berbicara tentang kenikmatan hidup di bumi ini. Dia sedang menunjuk kepada kenikmatan kekal yang Kristus sediakan pada hari-Nya (Lih. 2 Tim 4:8). Jemaat dan pelayan Tuhan pada zaman ini harus waspada terhadap kecenderungan untuk mencari pelayanan yang mudah dan enteng saja, agar tidak mengganggu kesukaannya untuk menikmati rumah yang mewah, makanan yang lezat, liburan yang santai, rekreasi yang menyegarkan. Semua itu tidak salah, tapi jika itu menjadi yang terutama, maka kita hanya akan menjadi alat Tuhan yang gampangan dan obralan. Seorang yang mau menjadi alat pilihan Tuhan pastilah suka bekerja keras! Paulus bekerja keras seumur hidupnya. Di usianya yang ke 65, setelah melayani 35 tahun, dia berada di penjara yang kumuh, tanpa sanjungan tapi justru ditinggalkan oleh rekan-rekan sepelayanannya sendiri, dengan hanya memiliki sebuah jubah tua dan buku-buku (Lih 2 tim 4:9-13). Akan tetapi, Paulus sama sekali tidak meratapi nasibnya, dia berglory karena yakin bahwa dia akan menikmati hasil kerja kerasnya di dalam kekekalan!
 
Akhirnya, Paulus juga bukan sekedar menasihatkan, tapi juga memberi teladan bagaimana melayani bagaikan SEORANG PRAJURIT YANG BAIK. John Wesley Brill menyatakan dengan tegas, “Prajurit tidak berperang dengan senantiasa memikirkan soal kelezatan dan kesenangan atau persoalan pribadinya, melainkan ia harus rela mengalami kesusahan dan penderitaan yang besar.” Yang terpenting, dia dapat memenangkan pertempuran dan menyenangkan hati komandannya. Berbeda sekali dengan kecenderungan zaman ini yang suka mendaftarkan gelar, sertifikat, dan lencana penghargaan, Paulus hanya dapat mendaftarkan berbagai penderitaannya sebagai prajurit Kristus.

Jumat, 03 April 2009

Awas Jangan Ceroboh

1 Tim 4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan
berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Hari ini (Jumat 3 April 2009) saya melihat satu peristiwa yang mengagetkan pada waktu saya pulang melayani dari PT. Sefas Pelindotama yang beralamat di Jl. Cideng Barat. Peristiwa itu adalah seorang pengendara motor jatuh akibat ulah dari pengendara lain yang terlalu ceroboh. adapun kronologi peristiwa tersebut adalah sebagai berikut ini:

  1. Peristiwa tersebut terjadi di antara persimpangan sebelum lampu Merah dengan Pom Bensin.
  2. Pengendara sumber kecelakaan mengikat kawat dan pipa tembaga di belakang motor,
  3. tanpa melihat kaca spion langsung menyalib ke arah kanan sehingga kawat dan pipa tembaga menarik stang pengendara di sampingnya.
  4. Saya berada tepat dibelakang mereka dan langsung mengerem sehingga tidak menabrak korban.
Berkendara merupakan aktivitas yang penuh resiko. Ada motto yang sudah tidak asing bagi kebanyakan pengguna jalan raya, "kalau tidak menabrak, ditabrak." Motto ini benar adanya. Di bawah ini saya mencuplik laporan Wartawan Kompas yang dimuat di Kompas Cyber (http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/20/10555198/korban.kecelakaan.bermotor.jauh.di.atas.korban.flu.burung).
Jumlah Korban Kecelakaan Lalin Jauh di Atas Flu Burung
Minggu, 20 April 2008 | 10:55 WIB
Laporan Wartawan Kompas, Suhartono
JAKARTA, MINGGU - Keselamatan berkendara di Indonesia, masih teramat rendah. Sebuah data menunjukkan, kecelakaan jalan raya di Tanah Air telah menelan 30.000 korban per tahun, jauh di atas korban flu burung di Indonesia, yakni 100 orang. Komparasi ini diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan pengarahan pada pencanangan Pekan Nasional II Keselamatan Transportasi Jalan di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (20/4) pagi.
"Oleh sebab itu, untuk mengatasi dan mengurangi tingkat kecelakaan kenderaan bermotor yang tinggi ini, diperlukan langkah bersama seluruh instansi pemerintah terkait, dengan cara kombinasi pula seperti menambah dan memperbaiki sarana dan prasarana jalan, memperbaiki dan menegakkan aturan hukum oleh aparat serta penegakan disiplin berlalu lintas. Tanpa itu, sia-sia upaya mencegahan dan penurunan angka kecelakaan di jalan raya," ujar Wapres.
Sebelumnya Wapres mengatakan, tingginya angka kecelakaan di Indonesia disebabkan kombinasi berbagai faktor. Antara lain, pertambahan jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan jumlah penambahan ruas jalan, lemahnya penegakan hukum dan penerapan aturan terkait penggunaan dan keamanan kendaraan di jalan serta masih kendornya kedisiplinan masyarakat pengguna jalan.
Dalam acara ini hadir Ny Mufidah Jusuf Kalla dan sejumlah menteri di antaranya Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Djamal, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Soeparno dan sejumlah menteri lainnya.
Pada kesempatan terpisah, Menhub menjelaskan, berdasarkan data yang diterima Bank Pembangunan Asia (ADB) dari riset tahun 2004, selain tingkat kematian mencapai 30.000 korban per tahun, nilai kerugian materi pun mencapai Rp 40 triliun atau 2,91 persen dari gross product bruto atau pendapatan kotor netto.
Lebih jauh, dampak lain berdasarkan riset Pemerintah, korban kematian pengguna kendaraan bermotor menyebabkan turunnya tingkat kesejehteraan keluarga masyarakat produktif Indonesia sampai sebesar 62,5 persen. "Oleh sebab itu, target pemerintah dalam cetak biru 2008-2012 akan menekan angka kecelakaan kendaraan bermotor, sampai 20 persen dari setiap 100.000 penduduk," ujar Jusman.
Seusai sambutan dan pencanangan, Wapres Kalla meninjau sejumlah stand dan simulasi keselamatan jalan serta penanganan korban pasca kecelakaan. Sebelum berpidato Wapres Kalla pun sempat diberi helm berwarana merah putih bertuliskan "Wakil Presiden RI". Saat helm itu akan digunakan, tampak helm itu kesempitan. Namun, Wapres memaksakan helm itu masuk ke kepalanya, dan saat helm dibuka, rambut Wapres terlihat berantakan.

Suhartono

Paulus menegaskan kepada Timotius anak rohaninya, agar mengawasi dirinya. Perkataan Paulus ini juga dapat diterapkan untuk kita yang hidup di zaman ini. Setiap perkatan, dan tindakan kita apakah itu benar atau salah akan sangat mempengaruhi orang lain.

Sebagai mahluk ciptaan TUHAN, kita memang diciptakan sebagai pribadi yang unik, dan memiliki hak-hak yang pribadi pula (HAM) [Kejadian 1: 26). Namun manusia juga diciptakan TUHAN sebagai mahluk sosial ("TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia" (Kej 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia" (Kej 2:18).

Dalam menjalani aktivitas kehidupannya sebagai mahluk sosial, maka setiap kita harus menjadi mahluk yang menimbang akan baik dan buruknya dampak dari setiap perkataan dan perbuatan kita. Saya sudah menunjukkan di awal tulisan ini, akibat kecerobohan salah seorang pengendara, pengendara lainnya menjadi korban. ini adalah salah satu contoh.

Paulus memberikan peringatan di dalam nats tersebut di atas agar kita dapat memenuhi tujuan TUHAN melalui kita. TUHAN berkehendak agar setiap kita dapat menciptakan lingkungan yang aman, dan kondusif untuk menuntun setiap orang kepada jalan yang benar. Tujuan TUHAN ini bermuara pada rencana-Nya, dimana setiap orang dapat mengalami karya penyelamatan yang telah DIA kerjakan di kayu salin Golgota

Kamis, 02 April 2009

Berjaga-jagalah awas bahaya April Mop


1 Petrus 5: 8


Hari, bulan serta tahun adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat manusia. Dalam Alkitab dapat kite menemukan penggunaan hari, bulan, serta tahun. Dalam catatan-catatan penting di dalam sejarah
manusia di muka bumi ini, hari, bulan dan tahun tidak dapat diabaikan begitu saja. Salah satu contoh : ketika seorang anak lahir, penting sekali Ibu, dan atau ayah dari anak tersebut untuk mencatat serta mengingat tanggal kelahiran anak itu dengan benar. Hari, bulan, dan tahun kelahiran anak itu akan menjadi momen yang penuh kenangan bagi setiap orang.

Dalam peradapan manusia di era informasi teknologi ini, ada satu hari yang tidak disukai kebanyakan orang, yaitu tanggal 1 April. Pada hari ini, banyak orang di belahan bumi ini telah tertular dengan budaya "april moof." Apa sih sebenarnya april moof itu?
Tanggal 1 April dikenal sebagai April Fools Day yang di Indonesia akrab sebagai April Mop. Bagaimana sejarahnya?
Jika anda dengar teriakan ini pada tanggal 1 April, berarti ada satu orang lagi tertipu! Pada hari ini orang percaya bahwa sah-sah saja membohongi orang lain. Misalnya menelpon orang untuk datang kerja padahal itu hari liburnya atau menukar isi tempat gula dengan garam atau memajukan jam seseorang sehingga ia hadir di suatu acara lebih awal dan masih banyak lelucon klasik lainnya.
Banyak website yang menawarkan cara-cara membohongi korban anda pada hari ini, Anda bisa klik, antara lain april1st.net, computer pranks.com. dan thefreesite.com
Media massa juga sering ikut memainkan lelucon pada hari yang oleh beberapa kalangan dianggap wajib untuk berbohong. Menurut snopes2.com, Lelucon sukses berhasil disebarkan sebuah stasiun radio di Canada, yang menyiarkan bahwa the Royal Canadian Mint, mencetak koin dua dolaran yang terbuat dari emas murni. Hebohlah pendengar mencarinya dalam kumpulan receh mereka. Sampai tangan pegel juga ngga bakal ketemu.
Salah satu kelakar yang sukses disiarkan media adalah yang pernah dilansir Panorama, acara TV BBC Inggris di tahun 1957. Penyiarnya mengatakan musim semi datang lebih awal tahun ini, dengan demikian panen spaghetti atau mi Itali itupun siap lebih awal. Laporan ini disertai video yang menggambarkan wanita petani yang sedang memanen spaghetti dari pohon. Tak lama setelah ditayangkan, BBC kebanjiran telepon yang menanyakan di mana persisnya acara panen itu dan dimana mereka bisa membeli pohon spaghetti! Heh…what next? Pohon nasi goreng?
Hari April Fools diduga mulai diperingati pada abad ke 16 di Perancis,. Menurut keterangan pada website USIS dulu awal tahun baru itu jatuh pada tgl 1 April. Cara merayakannya mirip dengan sekarang, dengan pesta, dansa dansi hingga pagi. Kemudian th 1562, Paus Gregory memperkenalkan kalender baru yang tahunnya diawali bulan Januari. Tetapi ada beberapa kalangan yang belum dengar atau tidak percaya adanya perubahan ini. Jadi mereka terus memperingati tahun baru pada tanggal 1 April. Orang2 inilah yang disebut April Fools atau secara harafiah berarti orang2 yang tertipu di bulan April.
Teori lain yang dimuat The Washington Post mengatakan tradisi ini dimulai pada jaman Romawi kuno, saat orang merayakan festival Ceres awal April. Ceres adalah dewi panen yang putrinya diculik Pluto, dewa dunia gaib. Ceres diceritakan mengikuti gema suara teriakan anaknya, hal yang mustahil, sebab gema sangat sulit dicari sumber asalnya. Sehingga Ceres dikatakan melaksanakan "a fools errand" atau tugas orang bodoh.
Kebiasaan membohongi teman dan anggota keluarga ini, diduga menyebar dari Perancis, ke Inggris dan Skotlandia, lalu ke Amerika waktu terjadi emigrasi orang Eropa ke sana.
Di Perancis ,disebut Poisson d'avril atau ikan April. Mereka percaya ikan kecil itu gampang tertangkap atau tertipu.Di Skotlandia istilahnya April gowk, yang berarti burung tekukur yang disana melambangkan kepolosan. Di sana, April Fools Day malah diperingati selama dua hari. Hari kedua khusus untuk meledek anggota badan dan disebut Taily Day. Oke2 aja kalau anda menempel tulisan "Kick Me" pada bokong teman anda.
Lain lagi di Inggris, kalau anda tertipu and disebut April noddie. Di Indonesia sendiri populer dengan nama April Mop. Dalam bahasa Belanda mop berarti kelakar.
Ada sebuah kesimpulan mengenai hari penuh lelucon ini, mengutip penulis terkenal Mark Twain :The first day of April is the day we remember what we are the other 364 days of the year.
Keusilan ini juga melanda ke Indonesia. Berbagai cara digunakan untuk mewujudkannya, salah satu melalui media internet. Orang-orang usil ini mencoba untuk memberikan kejutan kepada orang-orang yang tidak melengkapi komputernya dengan tentara penjaga yang handal alias Antivirus yang up todated. Hari ini, tanggal 1 April 2009, salah seorang teman saya menelpon saya tentang munculnya gambar manusia kelelawar di jendela desktop komputernya.
Dalam korelasinya dengan kehidupan iman orang Kristen, Rasul petrus memberitahukan kepada kita dalam 1 Petrus 5:8 : "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."

Tingkat kesadaran setiap kita dipengaruhi oleh niat keras kita untuk melatih diri kita dari hari ke hari. Ada pepatah yang berbunyi "pisau tumpul jikalau semakin diasah, akan semakin tajam." Tanpa latihan yang kontinyu, sukar bagi kita menjadi seorang yang memiliki ketajaman indera untuk mengetahui saat kedatangan iblis. TUHAN YESUS menyatakan "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah" (Mat 26:41). dan Petrus juga mengingatkan kepada kita : "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa" (1Petrus 4:7 ).
Hari-hari kehidupan kita di muka bumi ini tidaklah semakin baik. Inilah waktunya untuk menggunakan senjata rohani untuk menghadapi musuh utama kita, yaitu iblis. Namun adakah kita memiliki ketajaman indera rohaniah kita?


http://www.voanews.com/indonesian/archive/2002-04/a-2002-04-08-9-1.cfm

Rabu, 01 April 2009

Who is Man?


Psalm 8

"Who is Man?" This question seems easy to answer. On the one hand man is God's creation is small. Compared with the universe, man is as small as dust, or atoms or vapor that appears for a moment and then disappeared. However, on the other hand, the love, attention and gifts the Creator has been raised so high, so that he can conquer the world and allcontents beneath his feet; human bestowed a meaningful life, even becoming the heir of glory, which will persist when the heavens and the earth passed.That is one of spiritual enlightenment that David got when he pondered while keeping the sheep at night. Maybe he's lying or playing harp, looking up to the top and enjoy the beauty and splendor of God's creation of the universe. Then he membandingkannnya with his existence, as human beings, he was made aware that there are two sides of humanity.Humans do not really mean it, but God was pleased upon him a life full of meaning.In the hands Alone, Man is Not Means.In itself, human life was small, weak, short and humiliation.
  1. The human body is very small compared to the greatness of the universe with the moon star of nearly innumerable.
  2. Human body is very weak when confronted with the forces of nature such as for example hurricane, flood or earthquake.
  3. Human age is very short - about 70-80 years, compared with the fig tree, for instance, which can be thousands of years old.
  4. Human relationship is very fragile, very easily arise disputes, fights, battles and even wars.
That is why, many philosophers who ponder the wisdom of human life itself often arrive at the pessimism.David himself, for a moment, had muttered:"When I consider thy heavens, the work of thy fingers, the moon and stars which Thou place: what is man that thou art mindful of him? What is man, that You visit him? "(V. 4-5).Thankfully, David did not stop there, he continued: 
"You made him almost the same as God, and crowned him with glory and honor.You made him rule over Your handmade; has Kauletakkan everything beneath his feet;Flocks and herds and gentlemen, is also the beasts of the field, the birds in the air and fish in the sea, and what flows across the sea "(v. 6-9).After David pondered the greatness of God's love for human life, he jumped from a pessimistic attitude to a very optimistic attitude. With gratitude and praise to God, he called for: In the Hand of God, It Means Becoming Human, In the hands of God, human life is grand, powerful and prosperous and glorious.

  1. Man is great because it was created "in God's own image and likeness" (Genesis 1:26-27 Lih cf Psalm 8:6).
  2. Man is powerful because God, from the beginning, has provided for the Cultural Mandate "Multiply and conquer the earth and all its contents. . . "(Genesis 1:28 Lih cf Ps 8: 7-9).
  3. Man is strong because God himself who kept his life. God gives, from the beginning, all the best for mankind. (Genesis 1:29 Lih cf cf Genesis 9:3 Psalm 8:3). As revealed by sweet by W. Forsyth, "God not only gives human life, but also prosperity." (God has not only given man His being, but Provide Also for his well being).
  4. Mankind is precious because it is prepared to be the only creatures who can praise and worship of God came to eternity. From everything on earth and all that is in heaven, only humans who can be called with his mouth and his heart, "God, our Lord, how glorious thy name in all the earth!" (Psalm 8:1 a). Moon and the stars can only shine, the fig tree can only be swayed, the birds can only chirp, and the only man who can "sing" glory of God that transcends the heavens (Psalm 8:1 b).