Kamis, 06 Januari 2011

Belajar Memahami Orang Lain Di Jalan Raya

Memahami orang lain adalah satu proses yang membutuhkan usaha keras. Memahami orang lain merupakan bagian penting untuk bersosialisasi dengan orang lain di sekitar kita. Coba kita mengingat kembali beberapa

Selasa, 04 Januari 2011

Belajar menata Kehidupan dari Penciptaan

Kejadian 1: 1-31; 2: 1-3.
Happy new Year, happy new year, happy new year. Itulah ungkapan yang keluar dari mulut setiap orang yang merayakannya. Ketika detik terakhir pada bulan Desember, tepatnya ketika jarum jam menunjukkan angka 12.00 malam. Banyak orang merayakannya dengan penuh suka cita. Hal ini ditandai dengan turunnya orang-orang ke jalanan untuk menyambutnya dengan berbagai atraksi. Ada yang menyalakan petasan, atau menembakkan petasan dengan berbagai warna ke langit. Pada waktu perpisahan tahun tersebut, saya sedang
 berjalan di sekitar rumah untuk mencari bahan minuman ringan. Sepertinya tidak ada lagi kesusahan dalam hidup setiap orang yang saya temukan. Namun setelah satu jam kemudian, kegembiraan
tersebut seolah sirna ditelan sang waktu.
Benarkah kehidupan kita di bumi ini hanyalah kesenangan sesaat saja? Mari kita belajar dari riwayat penciptaan.
Kejadian 1:1-31 :
1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. 4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. 5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." 7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. 8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.

9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. 10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. 12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. 16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." 21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak." 23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. 25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. 31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Kejadian 2: 1-3:

1. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. 2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Melalui riwayat penciptaan ini, kita belajar beberapa kebenaran :
  1. Kehadiran Tuhan dalam ciptaan-Nya memberikan nuansa baru dalam ciptaan itu sendiri. Tanpa kehadiran-Nya, ciptaan itu menjadi ciptaan yang kosong tanpa bentuk. Hal ini dapat terjadi karena ciptaan itu diambil alih oleh penguasa kegelapan. Pengambil alihan tersebut sekaligus merusakkan segala kebaikan yang telah Tuhan kerjakan di dalam ciptaan tersebut. Namun, perlu kita mengingat bahwa TUHAN adalah pemilik tunggal atas alam semesta dan segala isinya, termasuk manusia. Dia setia untuk memelihara ciptaan-Nya. Sekali pun ciptaan itu sudah dirusak oleh penguasa lain, tetapi Ia setia dan pasti akan merestorasi ciptaan itu kembali.
  2. Tuhan menciptakan waktu dan ruang dengan kualitas yang baik. Coba perhatikan ungkapan yang dibubuhkan dalam setiap hari penciptaantersebut : “Allah melihat bahwa semuanya itu baik.” Apa makna dariungkapan ini? Ungkapan ini mengandung makna yang luar biasa, yaitu bahwa Allah menciptakan semua hari sempurna dan tanpacacat. Oleh karenanya, perlu kita pahami bahwa tidak ada hari yang tidak baik. Tidak ada waktu yang buruk dalam rancangan Allah dan dalam perkenanan-Nya. Semuanya sempurna adanya.
  3. Tuhan Allah menciptakan manusia dalam pola dan patron yang terbaik. Allah merencanakan setiap detilnya dalam pola yang tidak lain adalah dari diri-Nya sendiri. Tuhan Allah menciptakan manusia dengan firman-nya dan dengan tangan-Nya sendiri. Ini jauh berbeda dengan teknik yang dipakai-Nya dalam menciptakan hari dan segala ciptaan-Nya yang lain diluar manusia. Ketika Ia menciptakan yang lain-lain, Allah hanya berfirman. Penilaian Apakah yang TUHAN Allah berikan kepada ciptaan-Nya yang satu ini? Jawabannya adalah : “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.” Manusia adalah ciptaan yang luar biasa dalam pandangan Allah. Oleh karena itu,marilah setiap kita memberikan penilaian yang sama kepada diri kita masing-masing. Marilah kita berkata : “saya adalah ciptaan Allah yang sempurna dan spesial.” Dari ungkapan ini, saya mengajak kepada saudara sekalian agar mengisi hari-hari kehidupan kita dengan penuh penghargaan kepada TUHAN yang telah menciptakan-Nya yaitu dengan mengisi hari-hari hidup kita dengan perkara-perkara yang baik dan yang memuliakan TUHAN.
  4. Belajarlah untuk memiliki waktu rileks dalam hari-hari kehidupan kita. Ada tujuh hari yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Enam hari lamanya kita bekerja, namun baiklah kita menyisihkan satu hari untuk merestorasi diri kita di hadapan-Nya. Tuhan Allah memberikan contoh kepada kita bahwa sekali pun bekerja adalah esensi Allah, Ia tetap mengkhususkan waktu istirahat bagi-Nya.